Pages

6.30.2010

Kunci Zuhud

Bismillahirohmanirrohim

AKU TAHU, RIZKIKU TAK MUNGKIN DIAMBIL ORANG LAIN
KARENANYA HATIKU TENANG

AKU TAHU, AMAL-AMALKU TAK MUNGKIN DILAKUKAN ORANG LAIN
MAKA AKU SIBUKKAN DIRIKU UNTUK BERAMAL

AKU TAHU, ALLAH SWT SELALU MELIHATKU
KARENANYA, AKU MALU BILA ALLAH MENDAPATIKU MELAKUKAN MAKSIAT

AKU TAHU, KEMATIAN MENANTIKU
MAKA AKU PERSIAPKAN BEKAL UNTUK BERJUMPA DENGAN RABBKU

Perjalanan

Bismillahirohmanirrohim

Saudariku tampak pucat dan kurus. Namun sebagaimana kebiasaannya, ia tetap membaca Al-Qur' an...

Jika Engkau mencarinya, pasti akan mendapatinya di tempat shalatnya, sedang rukuk, sujud dan mengangkat kedua tangannya ke atas langit... Demikianlah setiap pagi dan petang, juga di tengah malam buta, tak pernah berhenti dan tak pernah merasa bosan.

Sementara aku amat gemar membaca majalah-majalah seni dan buku-buku yang berisi cerita-cerita. Saya juga biasa menonton video, sampai aku dikenal sebagai orang yang keranjingan nonton.

Orang yang banyak melakukan satu hal, pasti akan ditandai dengan perbuatan itu. Aku tidak menjalankan kewajibanku dengan sempurna. Aku juga bukan orang yang melakukan shalat dengan rutin.

Setelah aku mematikan Video Player, setelah selama tiga jam aku menonton berbagai macam film berturut-turut, terdengarlah adzan dari masjid sebelah.

Akupun kembali ke pembaringanku. Wanita itu memanggilku dari arah mushallanya. "Apa yang engkau inginkan wahai Nurah?" Tanyaku. Dengan suara tajam saudariku itu berkata kepadaku: "Janganlah engkau tidur sebelum engkau menunaikan shalat Shubuh!" "Ah, masih tersisa satu jam lagi, yang engkau dengar tadi itu baru adzan pertama ... "

Dengan suaranya yang penuh kasih -demikianlah sikapnya selalu sebelum terserang penyakit parah dan jatuh terbaring di atas kasurnya- saudariku itu kembali memanggil: "Mari sini Hanna, duduklah di sisiku." Sungguh aku sama sekali tidak dapat menolak permintaannya, yang menunjukkan karakter asli dan kejujurannya ... Tidak diragukan lagi, dengan pasrah, kupenuhi panggilannya.

"Apa yang engkau inginkan?" Tanyaku. "Duduklah." Ujarnya, Akupun duduk. "Apa gerangan yang akan engkau utarakan?" Dengan suara renyah dan merdu, ia berkata:
"Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah: Ali Imran ayat 85, (yang artinya):
"Masing-masing jiwa akan mati. Sesungguhnya kalian hanya akan dipenuhi ganjaran kalian di hari Kiamat nanti ... "
Dia diam sesaat. Kemudian ia bertanya kepadaku: "Apakah engkau percaya pada kematian?" "Tentu saja aku percaya." Jawabku. "Apakah engkau percaya bahwa engkau akan dihisab terhadap perbuatan dosa besar maupun kecil...?" "Benar. Tetapi Allah itu Maha Pengampun, dan umur itu juga panjang.." Jawabku.
"Hai saudariku! Tidakkah engkau takut akan mati mendadak? Lihatlah si Hindun yang lebih kecil darimu. la tewas dalam kecelakaan mobil. Juga si Fulanah dan si Fulanah." Ujarnya. "Kematian tidak mengenal umur, dan tidak dapat diukur dengan umur.." Ujarnya lagi.

Dengan suara ngeri aku menjawab ucapannya di tengah ruang mushallanya yang gelap: "Sesungguhnya aku takut dengan kegelapan, sekarang engkau malah menakut-nakutiku dengan kematian, bagaimana sekarang aku bisa tidur? Aku kira sebelumnya, engkau bersedia untuk bepergian bersamaku dalam liburan ini."
Tiba-tiba suaranya terisak dan hatikupun terenyuh: "Kemungkinan, pada tahun ini aku akan bepergian jauh, ke negeri lain... Kemungkinan wahai Hanna... Umur itu di tangan Allah... Dan meledaklah tangisnya.

Aku merenung ketika ia terserang penyakit ganas. Para dokter secara berbisik memberitahukan kepada ayahku bahwa penyakitnya itu tidak akan membuatnya bertahan hidup lama. Tetapi siapa gerangan yang memberitahukan hal itu kepadanya? Atau ia memang sudah menanti-nantikan kejadian ini?
"Apa yang sedang engkau fikirkan?" Terdengar suaranya, kali ini begitu keras. "Apakah engkau meyakini bahwa aku menyatakan hal itu karena aku sedang sakit? Tidak sama sekali. Bahkan mungkin umurku bisa lebih panjang dari orang-orang yang sehat. Dan engkau sampai kapan masih bisa hidup? Mungkin dua puluh tahun lagi. Mungkin juga empat puluh tahun lagi. Kemudian apa yang terjadi?" Tangannya tampak bersinar di tengah kegelapan, dan dihentakkan dengan keras.

Tak ada perbedaan antara kita semua. Masing-masing kita pasti akan pergi meninggalkan dunia ini; menuju Surga atau Neraka... Tidakkah engkau menyimak firman Allah dalam Al-Qur’an Surah: Ali Imran ayat: 185, yang artinya:
"Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga maka sungguh ia lelah beruntung?"
Semoga Pagi ini engkau baik-baik saja ...
Dengan bergegas aku berjalan meninggalkannya, sementara suaranya mengetuk telingaku: "Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu. Jangan lupa shalat."
Jam delapan pagi, aku mendengar ketukan pintu. Ini bukan waktu kebiasaanku untuk bangun. Terdengar suara tangis dan hiruk pikuk... Apa yang terjadi?
Kondisi Nurah semakin parah. Ayahku segera membawanya ke rumah sakit. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi raaji'un.
Tidak ada tamasya pada tahun ini. Sudah ditakdirkan aku untuk tinggal di rumah saja tahun ini. Pada jam satu waktu Zhuhur, ayahku menelepon dari rumah sakit: "Kalian bisa menjenguknya sekarang, ayo lekas!"
Ibuku memberitahukan, bahwa ucapan ayahku terdengar gelisah dan suaranya juga terdengar berubah ... Jubah panjangku kini sudah berada di tanganku ..

Mana sopirnya? Kamipun naik mobil dengan tergesa-gesa. Mana jalan yang biasa kulalui bersama sopirku untuk bertamasya yang biasanya terasa pendek? Kenapa sekarang terasa jauh sekali... , jauuuh sekali?! Mana lagi keramaian yang menyenangkan diriku agar aku bisa menengok ke kiri dan ke kanan? Kenapa sekarang terasa menyebalkan dan menyusahkan?

Ibuku berada di sampingku sedang mendoakan saudariku tersebut. Ia adalah wanita yang shalihah dan taat. Aku tidak pernah melihatnya menyia-nyiakan waktu sedikitpun...

Kami masuk melewati pintu luar rumah sakit... Terdengar suara orang sakit mengaduh. Ada lagi orang yang tertimpa musibah kecelakaan mobil. Ada pula orang yang kedua matanya bolong... Tak diketahui lagi, apakah ia masih penjuduk dunia, atau penduduk akhirat? Sungguh pemandangan yang mengherankan yang belum pernah kusaksikan sebelumnya...

Kami menaiki tangga dengan cepat... Ternyata dia berada di dalam kamar gawat darurat. Saya akan mengantar kalian kepadanya... Perawat meneruskan perkataannya bahwa ia seorang putri yang baik sekali, dan dia menenangkan Ibuku: "Sesungguhnya dia dalam keadaan baik setelah tadi mengalami pingsan... ".

"Dilarang masuk lebih dari satu orang", demikian tertulis. "Ini kamar gawat darurat."
Melalui sela-sela beberapa orang dokter dan melalui celah•celah jendela kecil yang terdapat di kamar tersebut, aku melihat dengan kedua mata kepalaku sendiri saudariku Nurah sedang memandang ke arahku, sementara ibu berdiri di sampingnya... Setelah dua menit kemudian, ibuku keluar tanpa bisa menahan air matanya..

Mereka mengizinkanku masuk dan memberi salam kepadanya, dengan syarat, tidak boleh banyak berbicara kepadanya. "Dua menit, sudah cukup untuk saudari."

"Bagaimana kabarmu wahai Nurah?" tanyaku. Kemarin sore engkau baik-baik saja, apa yang terjadi pada dirimu?! Dia menjawabku setelah terlebih dahulu menekan tanganku. "Alhamdulilllah, aku sekarang baik-baik saja... " Ujarnya lagi. "Alhamdulillah... tetapi tanganmu dingin?" Tanyaku..

Aku duduk di sisi pembaringannya sambil mengelus-elus betisnya. Namun ia menyingkirkan betisnya dariku... "Maaf, kalau aku mengganggumu... Oh tidak, aku hanya sedang memikirkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an, surah: Al-Qiyaamah: 29-30, yang artinya:
"Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau.."

Hendaknya engkau mendoakanku wahai saudariku Hanna, bisa jadi sebentar lagi aku akan menghadapi permulaan alam Akhirat... Perjalananku akan panjang, sementara bekalku amat sedikit...

Air mataku kontan berderai dari kedua belah mataku begitu aku mendengar ucapannya. Aku menangis, tidak lagi sadar di mana aku berada. Kedua mataku terus mengalirkan air mata karena tangisan, sehingga ayahku justru lebih mengkhawatirkan kondisiku daripada Nurah sendiri. Mereka sama sekali tidak terbiasa mendengar tangisan ini dan mengurung diri di kamarku..

Seiring tenggelamnya matahari, di hari yang penuh kedukaan... Muncullah keheningan panjang di rumah kami... Tiba-tiba masuklah saudari sepupu dari pihak ibuku dan saudari sepupu dari pihak ayahku.

Kejadian-kejadian yang sangat cepat... Orang-orang banyak berdatangan. Suara-suara ributpun terdengar bersahutan. Hanya satu yang aku ketahui: Nurah telah meninggal dunia.
Aku tidak dapat lagi membedakan siapa yang datang. Aku juga tidak mengetahui lagi apa yang mereka ucapkan....

Ya Allah. Di mana aku, dan apa yang sedang terjadi? Menangis pun, aku sudah tidak sanggup lagi.
Setelah itu mereka memberitahuku bahwa ayahku menarik tanganku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada saudariku, untuk terakhir kalinya. Aku juga sempat menciumnya. Aku hanya ingat satu hal: ketika aku melihatnya ditutupkan, di atas pembaringan maut. Aku ingat akan kata-katanya (yang artinya): "Ketika betis-betis bertautan," akupun mengerti, bahwa: "semuanya tergiring menuju Rabbmu.."

Aku tidak ingat lagi bahwa aku pernah mengunjungi mushallanya, kecuali pada malam itu saja... Yakni ketika aku teringat, siapa yang menjadi pasanganku di rahim ibuku. Karena kami adalah dua anak kembar. Aku ingat, siapa yang selalu menemaniku dalam kedukaan. Aku ingat, siapa yang selalu menghilangkan kegundahanku. Siapa pula yang mendoakan diriku untuk mendapatkan petunjuk? Siapa pula yang berlinang air matanya sepanjang malam, ketika ia mengajakku berbicara tentang kematian, dan tentang hari hisab. Allah-lah yang menjadi tempat memohon pertolongan.

Inilah hari pertamanya di alam kubur. Ya Allah, berikanlah rahmat kepadanya di dalam kuburnya. Ya Allah berilah dia cahaya di dalam kuburnya.

Ini dia mushaf Al-Qur'annya, dan ini sajadahnya. Ini, ini dan ini lagi. Bahkan ini, ini adalah rok merahnya yang pernah dia nyatakan: akan kusimpan, untuk hari pernikahanku nanti!!
Aku juga ingat, dan akupun menangisi hari-hari yang telah berlalu itu. Aku terus saja menangis dan menangis berkepanjangan. Aku berdoa kepada Allah, agar memberi rahmatNya kepadaku, memberi taubat dan mengampuni diriku. Aku juga berdoa semoga saudariku itu mendapatkan keteguhan dalam kuburnya, sebagaimana juga yang sering menjadi doanya.

Secara tiba-tiba, aku bertanya kepada diriku sendiri: Bagaimana bila yang meninggal dunia adalah diriku? Kemana kira-kira tempat kembaliku? Aku tidak mampu mencari jawaban karena besarnya rasa takut yang mencekam diriku. Meledaklah tangisku dengan keras...

Allahu Akbar, Allahu Akbar. Adzan Shubuh pun berkumandang. Namun betapa merdunya terdengar kali ini.
Aku merasakan ketenangan dan ketentraman. Akupun mengulangi apa yang diucapkan oleh sang muadzin. Aku melipat selimutku dan berdiri tegak untuk melaksanakan shalat Shubuh. Aku shalat, bagaikan orang yang melakukannya untuk terakhir kali, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh saudariku dahulu. Dan ternyata, itu memang shalatnya yang terakhir.

Bila datang waktu sore, aku tidak lagi menunggu waktu pagi. Dan bila datang waktu pagi, aku tidak lagi menunggu waktu sore...

Sumber: Az-Zaman Al-Qaadim

Doa Orang Yang Teraniaya

Bismillahirohmanirrohim

Suatu pagi seorang laki-laki pergi berburu untuk mendapatkan rezeki yang halal. Namun hingga sore, ia belum mendapat satu pun binatang buruan. Lalu ia berdoa dengan tulus:"Ya Allah, anak-anakku menunggu kelaparan di rumah, berilah aku seekor binatang buruan". setelah doanya ia panjatkan, Allah memberikannya rezeki, jala yang dibawa pemburu itu mengenai seekor ikan yang sangat besar. Ia pun bersyukur kepada Allah. kemudian, beranjaklah ia pulang dengan hati riang.

Di tengah jalan, ia bertemu dengan kelompok orang dengan seorang raja yang hendak berburu. Raja heran dan takjub luar biasa begitu melihat ikan besar yang dibawa pemburu itu. Lalu, ia menyuruh pengawal untuk merampas ikan itu dari sang pemburu.

Tanpa susah payah, raja itupun mendapatkan ikan itu. dengan gembira, ia langsung pulang. Ketika sampai di istana, ia mengeluarkan dan membolak-balik ikan itu sambil tertawa ria. tiba-tiba ikan itu mengigit jarinya. akibatnya, badan sang raja panas dingin, sehingga malam itu sang raja tidak bisa tidur.

dengan rasa cemas, raja itupun memerintahkan agar seluruh dokter dihadirkan untuk mengobati sakitnya. semua dokter menyarankan agar jarinya itu dipotong untuk menghindari tersebarnya racun ke anggota badan lain. Raja pun menyetujui nasihat mereka. Namun setelah jarinya dipotong, ia tetap tidak dapat istirahat karena ternyata racun itu telah menyebar ke bagian tubuh lainnya,

Para dokter pun menyarankan agar pergelangan tangan raja dipotong dan raja pun menyetujuinya. Namun setelah pergelangan tangannya dipotong, tetap saja raja tidak dapat memejamkan matanya, bahkan rasa sakitnya makin bertambah. ia berteriak dan meringis dengan keras karena racun itu telah merasuk dan menyebar ke anggota tubuh lainnya.

Seluruh dokter akhirnya menyarankan agar tangan hingga siku raja dipotong. raja pun menyetujuinya. Setelah tangan hingga sikunya dipotong, sakit jasmaninya kini telah hilang, tetapi diri dan jiwanya tetap belum tenang. Semua dokter akhirnya menyarankan agar raja dibawa ke seorang dokter jiwa (ahli hikmah).

Dibawalah sang raja menemui seorang dokter jiwa. dan diceritakan seluruh kejadian seputar ikan yang ia rampas dari pemburu itu. Mendengar hal itu, ahli hikmah berkata, "Jiwa Tuan tetap tidak akan tenang selamanya sampai pemburu itu memaafkan dosa dan kesalahan yang telah Tuan perbuat."

Kemudian raja itupun mencari pemburu itu.setelah didapatkan, raja menceritakan kejadian yang dialaminya. dan ia memohon agar si pemburu itu memaafkan semua kesalahannya. Si pemburu pun memaafkannya sambil berjabat tangan.

Sang raja penasaran ingin mengetahui apa yang dikatakan si pemburu ketika raja merampas ikannya. "Wahai pemburu apa yang kau katakan ketika aku merampas ikanmu itu?" tanya sang raja.

"Aku hanya mengatakan 'ya Allah sesungguhnya dia telah menampakkan kekuatannya kepadaku, perlihatkanlah kekuatan-Mu kepadanya!" jawab pemburu itu. Sungguh, doa orang teraniaya sangat mustajab, maka berhati-hatilah dalam bertindak. Wallahu 'alam bi shawab.

from..http://kisahislam.com

6.17.2010

Perbedaan Pendapat Ortu dan Anak

Bismillahirohmanirrohim

Jika kita yakin bahwa kita memang benar dan orang tua kita salah, maka kita perlu menjelaskan kepada mereka bahwa mereka salah, tapi lakukan itu dengan santun.

Fakta bahwa orang tua kita salah, bukan berarti memberikan kita hak untuk bersikap kasar dan arogan kepada mereka. Ingat bahwa Allah memerintahkan para Nabi-Nya, Musa dan Harun, untuk berbicara kepada Fir'aun dengan penuh kelembutan--padahal Fir'aun adalah seorang penguasa yang tiran. "Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (Qur'an: 20: 43-44)

Dan mengenai kewajiban anak terhadap orang tua, Allah berfirman, " Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Qur'an: 17: 23).

by : Askthescholar.com

Parfum Berakohol dalam Islam

Bismillahirohmanirrohim

Terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama tentang penggunaan parfum yang mengandung alkohol. Pendapat paling umum adalah hal tersebut tidak berbeda dengan penggunaan alkohol atau lainnya yang memabukkan. Namun sejumlah ulama-ulama modern menanggapi masalah ini dengan berbeda: mereka berpendapat penggunaan parfum beralkohol hukumnya boleh dengan beberapa alasan:

1) Kandungan alkohol di parfum seperti itu kecil sekali; dan yang seperti itu, diperbolehkan; ini berbeda dengan khamar (yang haram hukumnya) yang semata-mata dibuat agar memabukkan. Kandungan alkohol dalam parfum terjadi akibat perubahan kimiawi; dan yang seperti itu sama dengan kandungan alkohol yang ditemukan pada beragam makanan yang difermentasi; dan tidak ada yang mengharamkan makanan seperti itu. Perlu juga diketahui beberapa ulama mazhab berpandangan bolehnya nabidh. Nabidh adalah minuman berfermentasi yang tidak terlepas dari zat alkohol; pembeda antara khamar dan nabidh adalah kadar fermentasi dan sejauh mana dapat mengakibatkan mabuk pada penggunanya.

2) Parfum-parfum tersebut digunakan hanya ketika di luar saja; kebanyakannya akan menguap saat bersentuhan dengan udara.

Oleh sebab itu tidak perlu terlalu kaku dalam masalah ini. Jika ada seseorang yang tetap ingin mengikutin pendapat bahwa parfum di alkohol itu haram, maka yang terbaik adalah menghindarinya. Namun dia tidak boleh memaksakan pandangannya kepada mereka yang menggunakan parfum beralkohol.

Perlu saya tambahkan dan tekankan: fleksibilitas tentang parfum beralkohol ini tidak dapat diperluas untuk masakan yang dimasak menggunakan anggur atau alkohol. Anggur atau alkohol di dalam masakan hukumnya tetap tidak diperbolehkan dan itu adalah masalah yang berbeda.

by : Askthescholar.com

Hukum Ayat Suci Al Qur'an dijadikan Ring Tone.

Bismillahirohmanirrohim

Menjadikan ayat-ayat Qur'an dan Adzan sebagai ringtone untuk ponsel tidak diperbolehkan, karena firman Allah Swt. adalah suci dan tidak boleh digunakan untuk sesuatu hal yang melenceng dari koridor Syariah. Hal ini tidak tepat dan bahkan tidak bermoral ketika seseorang menggunakan Qur'an yang mulia sebagai nada dering ponsel, karena Qur'an itu suci dan agung dan dengan menggunakannya sebagai ringtone maka menghilangkan keagungan dan kesuciannya itu. Allah Swt. berfirman, (Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.) (Al-Hajj 22:32).

Dengan menggunakan ayat-ayat Qur'an atau Adzan sebagai ringtone, merupakan pencerminan penyalahgunaan ayat-ayat Qur'an, yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada manusia agar mereka menyembah-Nya melalui membaca, menghafal dan merenunginya dan tidak menggunakannya untuk suatu hal yang dapat menurunkan keagungan atau kesuciannya dan keluar dari koridor Syariah. Lebih jauh lagi, kita ditahbiskan untuk merenungi ayat-ayat Qur'an dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Penggunaan ayat Qur'an seperti dalam pertanyaan di atas dapat menggiring keluar dari konteks Syariah karena orang tersebut menggunakannya untuk mengingatkan bahwa ada panggilan telepon. Jadinya, perhatian seseorang guna merenungi ayat-ayat Qur'an akan terganggu karena harus menjawab panggilan. Dan juga hal tersebut akan menimbulkan pemutusan telepon yang mendadak yang menyebabkan terpotongnya makna dari ayat Qur'an — dan bahkan kadang-kadang bisa terjadi makna yang terbalik — saat kita menghentikan panggilan ringtone guna menjawab panggilan.

Hal yang sama juga berlaku bagi Adzan; tidak tepat menggunakannya sebagai sebuah ringtone, karena Adzan merupakan panggilan masuknya waktu Shalat. Jadi menggunakannya sebagai ringtone dapat membuat orang bingung dan salah tanggap dengan mengira bahwa telah datang waktu Shalat. Juga melibatkan penggunaan Adzan dalam suatu hal selain itu seperti disyariatkan.

Menurut pendapat saya, nyanyian Islam atau puji-pujian yang mengutip dari hadits Rasulullah Saw. dapat digunakan sebagai ringtone, karena durasinya yang pendek mungkin cocok jika digunakan sebagai nada dering ponsel. Sedangkan untuk firman-firman Allah Swt., mereka itu suci sehingga harus diperlakukan dengan cara yang tepat. Al-Quranul Karim merupakan Kalam Ilahi yang Allah Swt,. turunkan kepada Rasul-Nya, makhluk termulia, junjungan kita Nabi Muhammad Saw.

Kita diperintahkan untuk menghormati, memuliakan dan memperlakukan Al-Qur'an dengan tepat yang cara perlakuannya berbeda dengan hal-hal lainnya. Itulah sebabnya seseorang tidak boleh menyentuh Mushaf ketika dia sedang berhadats kecil atau besar. Allah Swt. berfirman, (Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.) (Al-Waqi`ah, 96:77–79). Ketinggian firman-firman Allah dibanding kata-kata yang lain adalah seperti ketinggian Allah Swt. atas segala makhluk-Nya.

by : Islamonline.net

blog laknat Alloh...!!!

Bismillahirohmanirrohim

http://mengenal-islam.forumphp3.com/
http://murtadinkafirun.forumotion.net/
http://www.answering-islam.org/Bahasa/
http://murtadinkafirun.forumotion.net/po...
http://mengenal-islam.t35.com/index.php
http://admin2i2h.blogspot.com/
http://jube.supersized.org/
http://islamexpose.blogspot.com/
http://www.muhammadanism.com/
http://beritamuslim.wordpress.com/
http://www.scribd.com/trulyislam
http://www.scribd.com/yantjessgmail
http://www.esnips.com/web/yantjess-ISLAM
http://www.wikiislam.com/
http://www.muhammadtube.com/
http://www.prophetofdoom.net/
http://www.thereligionofpeace.com/
http://www.apostatesofislam.com/
http://jihadwatch.org/
http://www.islamreview.com/index.htm
http://www.apostatesofislam.com/
http://www.jihadwatch.org/
http://www.ex-muslim.org.uk/
http://www.historyofjihad.org/
http://www.prophetofdoom.net/
http://indonesia.faithfreedom.org
http://faithfreedom.org
http://azkiaslam.multiply.com/journal/it...
http://groups.google.tl/group/soc.cultur...
http://kocakhumor.wordpress.com/
http://islamexpose.blogspot.com/?zx=b0df...
http://kesalahanquran.wordpress.com/
http://teswordpress.wordpress.com/
http://www.bible.ca/islam/islam-moon-god...

6.14.2010

Kehancuran Israel Menurut Al-Qur'an dan Hadits

Bismillahirohmanirrohim

Kehancuran Israel Menurut Al-Qur'an dan Hadits

Oleh: Fauzan Al-Anshari
(Pimpinan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Anshorulloh Ciamis)

Kejahatan Yahudi

Tragedi Flotilla pekan lalu benar-benar menggetarkan hati manusia di seluruh dunia yang masih memiliki nurani kemanusiaan. Sehingga kutukan terhadap kebiadaban Israel terus mengalir dari berbagai belahan dunia. Tragedi itu menunjukkan dengan kasat mata, betapa kejahatan Israel tidak memandang agama, ras, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pokoknya siapa saja yang menentang kebijakan Israel memblokade Gaza akan mereka serang dengan cara apa pun. Kejahatan semacam ini belum seberapa dibandingkan dengan kejahatan nenek moyang mereka terhadap para Nabi. Berikut ini sejumlah kejahatan Yahudi yang direkam oleh Al-Qur’an dan Hadits.

Allah Ta'ala berfirman:

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا

"Dan telah Kami tetapkan bagi Israil dalam al-Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. (QS. Al-Isra: 4)

Kejahatan Yahudi disebabkan sifat dengki mereka:

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ

“Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi) menginginkan sekali agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka kebenaran......". (QS. Al-Baqarah: 109)

Makar jahat mereka yang pertama terjadi pada zaman Nabi Ya’qub, moyang mereka. Mereka berkeinginan menyingkirkan saudaranya sendiri, Yusuf yang berakhlaq mulia sehingga mereka lebih dicintai bapaknya. (QS.Yusuf: 7-18). Kegemaran mereka membunuh para Nabi dan Rasul seperti membunuh Nabi Yahya secara kejam yaitu memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan emas. Nabi Zakaria juga dibunuh secara keji, yaitu dengan digergaji tubuhnya. Kedua pembunuhan ini terjadi pada masa pemerintahan raja Herodes. Mereka juga gemar membunuh orang-orang sholeh lainnya.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka dengan siksa yang pedih". (QS. Ali Imran: 21)

Yahudi telah membunuh para Nabi dan Rasul seperti membunuh Nabi Yahya secara kejam dengan memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan emas. Nabi Zakaria juga dibunuh secara keji dengan digergaji tubuhnya.

Nabi Isa pun tidak luput dari rencana busuk mereka, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkannya. “Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa ibnu Maryam Rasul Allah”. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh dan salib itu ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka (Yudas Iskaryot). Sesungguhnya orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan tentang (yang dibunuh) itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu Isa”. (QS. An-Nisa’: 157).

Zu Nuwas adalah seorang raja Yahudi Najran di Yaman yang sangat fanatik, tidak ingin ada agama lain di daerah kekuasaannya. Alkisah ada sekelompok pengikut Nabi Isa yang setia (Nasrani), ketahuan oleh mata-mata kerajaan. Lalu mereka dipaksa murtad dan masuk Yahudi, siapa tidak mau akan dibakar hidup-hidup. Raja Zu Nuwas memerintahkan pasukannya untuk menggali parit dan menyiapkan kayu bakar, yang akan digunakan untuk membakar umat Nasrani yang tidak mau murtad. Kejadian ini dikisahkan di dalam Al-Qur’an: "Binasalah orang-orang yang membuat parit, yang berapi dinyalakan dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu, melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj: 4-8)

Singkat cerita, kejahatan Yahudi pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam-pun tak kurang kejinya. Yahudi Bani Qainuqa' adalah Yahudi pertama yang mengingkari janjinya dengan Rasulullah, pemicunya adalah diganggunya seorang muslimah yang datang ke pasar mereka. Ia duduk di depan salah seorang pengrajin perhiasaan, mereka merayunya agar membuka cadar yang dipakainya namun ia menolak. Lalu si pengrajin menarik ujung baju si wanita dan mengikatkannya ke punggung wanita tadi, ketika berdiri terbukalah auratnya, lalu mereka menertawakannya. Sang wanita pun berteriak minta tolong. Seorang lelaki muslim mendengar lalu menerjang si pengrajin dan membunuhnya. Melihat kejadian itu orang-orang Yahudi mengerumuninya, dan beramai-ramai membunuh lelaki muslim tersebut. Mendengar berita kematian lelaki itu, maka keluarganya menuntut pertanggungjawaban orang-orang Yahudi. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam datang bersama para sahabat mengepung mereka selama 15 malam. Atas perintah beliau mereka diberi hukuman untuk meninggalkan Madinah.

Yahudi Bani Nadhir melakukan pengkhianatan yang kedua. Suatu saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pergi ke perkampungan Yahudi bani Nadhir untuk meminta diyat (denda) dua orang muslim yang terbunuh dari Bani Amir, yang melakukan pembunuhan adalah Amr bin Umayyah Ad-Dhimari, seorang Yahudi. Permintaan itu diajukan karena sudah adanya ikatan perjanjian persahabatan antara Rasulullah dengan mereka. Ketika beliau datang mengutarakan maksud kedatangannya, mereka berkata: “Baik wahai Abu Qasim! kami akan membantumu dengan apa yang engkau inginkan.”

Pada saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam duduk bersandar di dinding rumah mereka, kemudian mereka saling berbisik, kata mereka: “Kalian tidak pernah mendapati lelaki itu dalam keadaan seperti sekarang ini, ini kesempatan buat kita. Karena itu hendaklah salah seorang dari kita naik ke atas rumah dan menjatuhkan batu karang ke arahnya”, dan untuk tugas ini diserahkan kepada Amr bin Jahsy bin Ka’ab. Lantas ia naik ke atas rumah guna melaksanakan rencana pembunuhan ini, tetapi Allah melindungi Rasul-Nya dari makar orang-orang Yahudi tersebut dengan mengirimkan berita lewat Malaikat Jibril tentang rencana jahat itu. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bergegas pulang ke Madinah, dan memberitahukan kepada para sahabatnya tentang usaha makar tersebut. Beliau memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap pergi memerangi mereka. Ketika orang Yahudi Bani Nadhir mengetahui kedatangan pasukan Rasulullah, mereka cepat pergi berlindung di balik benteng. Pasukan Islam mengepung perkampungan mereka selama 6 malam, beliau memerintahkan untuk menebang pohon kurma mereka dan membakarnya. Kemudian Allah memasukkan rasa gentar dan takut di hati mereka, sehingga mereka memohon izin kepada Rasulullah untuk keluar dari Madinah dan mengampuni nyawa mereka. Mereka juga meminta izin untuk membawa harta seberat yang mampu dipikul unta-unta mereka kecuali persenjataan, dan Rasulullah pun mengizinkannya.

Peristiwa ini direkam oleh Al-Qur’an:

هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ

"Dialah yag mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari siksaan Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang mereka tidak sangka. Dan Allah menancapkan ketakutan di dalam hati mereka, dan memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran wahai orang yang mempunyai pandangan". (QS. al-Hasyr: 2)

Yahudi Bani Quraizhah melakukan pengkhianatan yang ketiga. Mereka membentuk pasukan Koalisi (al-Ahzab), antara pasukan musyrik dan pasukan Yahudi. Suku Quraisy dipimpin Abu Sufyan ibnu Harb, suku Gathafan di bawah pimpinan Uyainah ibnu Hushn, suku bani Murrah di bawah pimpinan Harits ibnu Auf dan suku-suku yang lain, sementara pasukan Yahudi bani Quraizhah akan menusuk dari belakang. Peperangan Al-Ahzab itu betul-betul menyesakkan dada kaum muslimin yang terkepung, apalagi tingkah golongan munafik yang membuat goyah pasukan Islam. Berkat kesabaran kaum muslimin, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim pasukan Malaikat dengan mendatangkan serangan berupa angin topan dan guntur yang memporak-porandakan pasukan koalisi. Mereka kocar-kacir, dan pulang ke tempat masing-masing dengan membawa kekalahan. Tinggallah Yahudi Bani Quraizhah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumumkan kepada pasukan Islam: “Bagi mereka yang mau mendengar dan taat agar jangan shalat ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.”

Kaum muslimin langsung bergerak menuju perkampungan Yahudi Bani Quraizah, dan mengepung mereka selama 25 malam. Orang-orang Yahudi tersebut benar-benar dicekam rasa ketakutan, lalu memohon kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar memberikan izin kepada mereka untuk keluar, sebagaimana yang beliau lakukan kepada Yahudi Bani Nadhir. Beliau menolak permohonan mereka, kecuali mereka keluar dan taat pada keputusan beliau. Kemudian Rasululah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyerahkan keputusan atas mereka kepada Sa’ad ibnu Mu’adz pemimpin suku Aus. Keputusan telah ditetapkan yaitu: laki-laki dewasa dieksekusi, harta dirampas, anak-anak dan wanita menjadi tawanan. Hukuman terhadap pengkhianatan Bani Quraizhah lebih berat dari pada Bani Qainuqa' dan Bani Nadzir, karena dampak dari pengkhianatan mereka hampir saja merontokkan moral kaum muslimin dan membahayakan nyawa mereka semua.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالًا شَدِيدًا

"Hai orang-orang yang beriman ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika datang (musuh) dari atas dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka disitulah diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan hatinya dengan goncangan yang sangat". (QS. al-Ahzab: 9-11)

Kehancuran Yahudi

Secara global Al-Qur’an mengabarkan kehancuran Yahudi, seperti firman-Nya:

فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

"Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”. (QS. Al-Isra’: 7)

Sejak 1948 Yahudi merampas tanah Palestina. Dan sejak 2006 sampai sekarang mereka memblokade Gaza. Sehingga sekitar 1,5 juta jiwa muslim terkurung rapat dari dunia luar. Berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu mereka selalu digagalkan oleh Israel, termasuk misi kemanusiaan yang baru saja diserang pasukan komando Israel di perairan Gaza (Laut Mediterania). Tidak ada kekuatan di dunia ini yang mampu menghentikan kebiadaban Israel. Pengepungan dan pemenjaraan massal oleh penjajah Israel dengan pembangunan tembok pemisah dimulai 16 Juni 2002 di Tepi Barat dengan dalih pengamanan. Panjang tembok tersebut mencapai 721 km sepanjang Tepi Barat, tinggi 8 meter sehingga mengisolasi lahan pertanian milik penduduk Palestina yang ditanami berbagai buah, seperti anggur dan zaitun. Hal ini berakibat perekonomian Palestina terpuruk. Pengepungan ini sudah dinubuwatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

"Hampir tiba masanya tidak dibolehkan masuk (embargo) kepada penduduk Iraq meski hanya satu qafiz makanan dan satu dirham," Kami bertanya dari mana larangan itu? Beliau menjawab: "Dari orang-orang asing yang melarangnya." Kemudian berkata lagi: "Hampir tiba masanya tidak diperbolehkan masuk (blokade) kepada penduduk Syam (Palestina) meski hanya satu dinar dan satu mud makanan." Kami bertanya: "Dari mana larangan itu? Beliau menjawab: Dari orang-orang Romawi." (HR. Muslim)

Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel? Pasukan Islam dari Khurasan (Afghanistan) dengan bendera-bendera hitam, . . (al-Hadits)

Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan: “Akan muncul dari Khurasan (Afghanistan) bendera-bendera hitam, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di Eliya (al-Quds)“. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad). Kehancuran Israel berarti kiamat telah dekat, sehingga banyak orang mempertahankan eksistensi Negara Israel tersebut, namun janji Allah dan Rasul-Nya pasti akan terlaksana:



“Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)



“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Fathul Bari (6/610)]. Wallahu a’lam.

(PurWD/voa-islam.com)