Pages

11.02.2009

Ibu..

Bismillahirohmanirrohim

Buat Yang Sayang Sama Ibunya

Aku lahir dari perut Ibu..

(bukan kata org…memang betulKAN…. ..)

Bila dahaga, yang susukan aku….ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku….ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. ..ibu
Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut….ibu
Bila bangun tidur, aku cari….ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ….ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati….ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah….ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya…ibu
Bila nakal, yang memarahi aku…ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma….ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah….ibu
Bila takut, yang menenangkan aku….ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk….ibu
Aku selalu teringatkan ….ibu
Bila sedih, aku mesti telepon….ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu….ibu
Bila marah.. aku suka meluahkannya pada…ibu
Bila takut, aku selalu panggil… ibu
Bila sakit, orang paling risau adalah….ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga….ibu
Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku….ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau….ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. …ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberi bekal….ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku….ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku…ibu
Yang selalu memuji aku….ibu
Yang selalu menasihati aku….ibu
Bila ingin menikah..Orang pertama aku datangi dan minta
persetujuan. ….ibu

Aku ada pasangan hidup sendiri….
Bila senang, aku cari….pasanganku
Bila sedih, aku cari….ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada….pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada….ibu
Bila bahagia, aku peluk erat….pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat….ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa….pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah….ibu
Bila sambut valentine.. Aku beri hadiah pada pasanganku
Bila sambut hari ibu…aku cuma dapat ucapkan “Selamat Hari Ibu”
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu.. ibu ingat aku
Setiap saat… aku akan telepon pasanganku
Entah kapan… aku ingin teleponibu
Selalu…aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan… aku ingin belikan hadiah untuk ibu
Renungkan:
“Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja…
masih ingatkah kau pada ibu
tidak banyak yang ibu inginkan…
hanya dengan menyapa ibupun cukuplah”.

Berderai air mata jika kita mendengarnya. …….
Tapi kalau ibu sudah tiada……. …
IBUUUU…RINDU IBU…. RINDU SEKALI….
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya….
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya….
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tiduribunya…..
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya…… .
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis ibunya….
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya…..

“Jika kamu menyayangi ibumu,
“forward”kanlah Email ini kepada sahabat-sahabat anda.

1 orang : hmm…Kamu tidak sayang ibumu ???
2-4 orang : Kamu sayang ibumu
5-9 orang : Bagus! Sayang jugak kamu kepada Ibumu
10/lebih : The Best! Kamu akan disayangi Ibumu

………… ……… ……… .
………… ……… ……… ………
………… ……… ……… ……… ……… …

Mengingat Ibu,

aku melihat janji baik kehidupan.

Mendengar suara Ibu,

aku percaya akan kebaikan hati manusia.

Melihat foto Ibu,

Aku mewarisi naluri kejadian alam semesta.

Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku,

aku pun ingat bahwa kamu juga punya ibu.

Aku jabat tanganmu,

aku peluk kamu di dalam persahabatan.

Kita tidak ingin saling menyakitkan hati,

agar kita kita tidak saling menghina Ibu kita masing-masing

yang selalu, bagai bumi, air dan langit,

membela kita dengan kewajaran.

………… ……… ……… ……… ……… ….

………… ……… ……… ……… ……… ……… ……… .

( “Sajak Ibunda”, WS.Rendra )

Bahaya Memakan Daging Babi

Bismillahirohmanirrohim
Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka.

Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis.

Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam.

Mereka bertanya kepada Imam, “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya.

Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi.

Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?”

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.

Mengetahui hal itu, mereka bertanya, “Untuk apa semua ini?” Beliau menjawab, “Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia.”

Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang.

Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas.

Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina.

Kali ini mereka menyaksikan keanehan.
Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.

Selanjutnya beliau berkata, “Saudara-saudara, daging babi membunuh ‘ghirah’ orang yang memakannya.
Itulah yang terjadi pada kalian.

Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya.”

Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam.

Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri.

Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu.

Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya.

Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah.

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi.

Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya “Pergolakan Pemikiran:

Catatan Harian Muslim Jerman”, halaman 130-131: “Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik.

Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?”

Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur’an al Karîm, halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi: “Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia.

Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi tersebut.

Patut dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini.

Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, di antaranya:

Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus

Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.

Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun.

Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.

Penyakit pengelupasan kulit.
Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.

Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi:

Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya.

Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.
Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan.
Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.

Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia –Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular– menyatakan: daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon.

Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis.
Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di
Sao Paulo.

Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi.
Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak babi.

Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap.
Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.

Dari buku: Hidangan Islami: Ulasan Komprehensif Berdasarkan Syari’at dan Sains Modern

Penulis: Syeikh Fauzi Muhammad Abu Zaid

Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani, Cet : I/1997

Penerbit: Gema Insani Press

10.26.2009

"Bahaya Bersumpah"

Bismillahirohmanirrohim

1. Jangan bersumpah kecuali dengan nama Allah. Barangsiapa bersumpah dengan nama Allah, dia harus jujur (benar). Barangsiapa disumpah dengan nama Allah ia harus rela (setuju). Kalau tidak rela (tidak setuju) niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah. (HR. Ibnu Majah dan Aththusi)

2. Barangsiapa merampas hak orang muslim (dari) hasil sumpahnya maka Allah mengharamkan baginya masuk surga dan mewajibkannya masuk neraka. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, meskipun barang itu sedikit?" Nabi menjawab, "Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu yang dipakai untuk siwak/gosok gigi)." (HR. Muslim)

3. Sumpah dengan maksud melariskan dagangan adalah penghapus barokah. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Barangsiapa bersumpah tidak dengan (menyebut) nama Allah maka dia telah berbuat syirik (menyekutukan Allah). (HR. Ad-Dailami)

5.Ada tiga kelompok orang yang kelak pada hari kiamat Allah tidak akan berkata-kata, tidak akan melihat, tidak akan pula mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. Abu Dzarr berkata, "Rasulullah mengulang-ulangi ucapannya tiga kali dan aku bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang pakaiannya menyentuh tanah karena kesombongannya, orang yang menyiarkan pemberiannya (mempublikasikan kebaikannya), dan orang yang menjual dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim)

6.Barangsiapa mengangkat sumpah terhadap suatu perkara kemudian dia mengetahui sesuatu yang lebih baik (benar) maka hendaklah dia menebus (kafarat) sumpahnya dan mengemukakan apa yang lebih baik (benar). (HR. Muslim)

Keterangan:
Kafarat (denda) sumpah sudah dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur'an sebagai berikut: "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)." (Surat 5. AL MAA-IDAH - Ayat 89)

Berhati-hatilah, jangan kamu banyak bersumpah dalam penjualan. Itu memang melariskan jualan tapi menghilangkan barokahnya (memusnahkan perdagangan). (HR. Muslim)

Created by 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

"Kitab Sumpah dan Nadzar"

Bismillahirohmanirrohim

Hadits ke-1
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjumpai Umar Ibnu Al-Khaththab di suatu kafilah, padahal ia (Umar) sedang bersumpah dengan nama ayahnya. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berseru kepada mereka: "Ketahuilah bahwa Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan nama ayahmu. Barangsiapa bersumpah, hendaknya bersumpah dengan nama Allah atau diam." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-2
Menurut suatu riwayat Abu Dawud dan Nasa'i dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dalam hadits marfu': Jangan bersumpah dengan nama ayahmu, ibumu, dan apa-apa yang disekutukan dengan Allah. Dan jangan bersumpah dengan nama Allah, kecuali kalian dalam keadaan benar."

Hadits ke-3
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sumpahmu haruslah apa yang dibenarkan oleh temanmu." Riwayat Muslim.

Hadits ke-4
Dalam suatu riwayat: "Sumpah menurut niat orang yang meminta sumpah." Riwayat Muslim.

Hadits ke-5
Dari Abdurrahman Ibnu Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila engkau bersumpah terhadap suatu hal, lalu engkau melihat ada sesuatu yang lebih baik daripada sumpahmu, maka bayarlah kafarat untuk sumpahmu dan lakukan hal yang lebih baik itu." Muttafaq Alaihi. Menurut lafadz riwayat Bukhari "Lakukan hal yang lebih baik itu dan bayarlah kafarat sumpahmu." Menurut riwayat Abu Dawud: "Bayarlah kafarat sumpahmu, kemudian lakukan apa yang lebih baik itu. Sanad kedua hadits tersebut shahih.

Hadits ke-6
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah atas suatu hal, lalu ia mengucapkan insyaAllah (jika Allah menghendaki), tidak ada denda atasnya (jika ia melanggarnya)." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.

Hadits ke-7
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Sumpah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ialah: Tidak, demi yang membalikkan hati." Riwayat Bukhari.

Hadits ke-8
Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Seorang Arab Badui menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah dosa-dosa besar itu? -perawi melanjutkan hadits dan di dalamnya disebutkan- "Sumpah palsu." Dalam hadits itu aku bertanya: Apa itu sumpah palsu? Beliau bersabda: "Sumpah yang digunakan untuk mengambil harta orang muslim, padahal ia bohong." Riwayat Muslim.

Hadits ke-9
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu tentang firman-Nya (artinya = Allah tidak akan menuntut sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja), ia berkata: Itu adalah perkataan orang: Tidak, demi Allah dan benar, demi Allah." Riwayat Bukhari. Abu Dawud meriwayatkannya dengan marfu'.

Hadits ke-10
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, barangsiapa menghafalnya ia masuk surga." Muttafaq Alaihi. Tirmidzi dan Ibnu Hibban mengurai nama-nama tersebut, sebenarnya penyebutan nama-nama itu adalah penyusupan oleh sebagian perawi hadits

Hadits ke-11
Dari Usamah Ibnu Zaid Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa diberi suatu kebaikan, lalu ia mengucapkan kepada pemberi itu: Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan maka ia telah sempurna memberikan pujian." Riwayat Tirmidzi dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban.

Hadits ke-12
Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang ber-nadzar, beliau bersabda: "Ia tidak mendatangkan kebaikan, ia hanya dikeluarkan oleh orang bakhil." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-13
Dari Uqbah Ibnu Amir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Kafarat nadzar adalah (sama dengan) kafarat sumpah." Riwayat Muslim. Tirmidzi menambahkan di dalamnya: "Jika ia belum menentukan nadzarnya." Hadits shahih menurutnya.

Hadits ke-14
Dalam hadits Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu yang diriwayatkan Abu Dawud secara marfu': "Barangsiapa bernadzar dengan nadzar yang belum ia tentukan, kafaratnya sama dengan kafarat sumpah; barangsiapa bernadzar dengan suatu maksiat, kafaratnya sama dengan kafarat sumpah; dan barangsiapa bernadzar dengan apa yang tidak ia mampu, kafaratnya sama dengan kafarat sumpah." Sanadnya shahih, namun para penghafal hadits lebih menilainya hadits mauquf.

Hadits ke-15
Menurut Hadits riwayat Bukhari dari 'Aisyah r.a: "Barangsiapa bernadzar hendak maksiat kepada Allah, janganlah ia melakukan maksiat tersebut."

Hadits ke-16
Menurut riwayat Muslim dari hadits Imran: "Tidak boleh dipenuhi nadzar yang melakukan maksiat."

Hadits ke-17
Uqbah Ibnu Amir berkata: Saudaraku perempuan pernah bernadzar hendak berjalan ke Baitullah dengan kaki telanjang, lalu ia menyuruhku untuk meminta petunjuk kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Setelah aku meminta petunjuknya, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaknya ia berjalan dan naik kendaraan." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.

Hadits ke-18
Menurut riwayat Ahmad dan Imam Empat, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak berbuat apapun dengan kesusahan saudara perempuanmu. Suruhlah ia memakai kerudung, naik kendaraan, dan berpuasa tiga hari."

Hadits ke-19
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Sa'ad Ibnu Ubadah meminta petunjuk Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang nadzar ibunya yang telah meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau bersabda: "Laksanakan untuknya." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-20
Tsabit Ibnu ad-Dhahhak Radliyallaahu 'anhu berkata: Pada masa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ada seseorang bernadzar hendak menyembelih unta di Buwanah, lalu ia menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan menanyakan hal itu. Beliau bertanya: "Apakah di situ pernah ada berhala yang disembah?". Ia menjawab: Tidak. Beliau bertanya: "Apakah di situ pernah dirayakan hari raya mereka?". Ia menjawab: Tidak. Beliau bersabda: "Penuhilah nadzarmu, sesungguhnya nadzar itu tidak boleh dilaksanakan bila ia mendurhakai Allah, memutuskan tali persaudaraan, dan nadzar pada suatu benda yang tidak dimiliki oleh manusia." Riwayat Abu Dawud dan Thabrani dengan lafadz menurutnya. Sanadnya shahih

Hadits ke-21
Ada hadits saksi dari Kardam yang diriwayatkan oleh Ahmad.

Hadits ke-22
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata pada waktu penaklukan kota Mekkah: Wahai Rasulullah, aku telah bernadzar bila Allah menaklukan kota Mekkah kepada baginda, aku akan sholat di Baitul Maqdis. Beliau bersabda: "Sholatlah disini." Orang tersebut bertanya lagi dan beliau bersabda: "Sholatlah disini." Orang itu masih bertanya lagi, maka beliau bersabda: "Kalau begitu, terserah engkau." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim.

Hadits ke-23
Dari Abu Said al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak boleh diadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu: Masjidil Haram, Masjidil Aqsho', dan masjidku ini." Muttafaq Alaihi. Lafadznya menurut riwayat Bukhari.

Hadits ke-24
Dari Ibnu Umar bahwa aku berkata: Wahai Rasulullah, pada masa jahiliyyah aku pernah bernadzar akan beri'tikaf semalam di Masjidil Haram. Beliau bersabda: "Penuhilah nadzarmu." Muttafaq Alaihi. Bukhari menambahkan dalam suatu riwayat: Lalu ia beri'tikaf semalam

disadur dari Kitab Hadits Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam, Oleh : Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Ashqolani. http://www.mutiara-hadits.co.nr/

10.20.2009

Bismillahirohmanirrohim

Disaat orang-orang yang qt percaya, qt cintai, qt sayangi mencemooh qt membuat qt terluka kadang membuat hati terluka...tapi lebih baik qt terima semua kekesalannya qt ikhlaskan semua dan hanya kepada Alloh qt kembali...Insya Alloh semua akan terasa manis dibelakangnya...Amin...^_^

10.19.2009

Beberapa Keutamaan Surat Al-Fatikhah

Bismillahirohmanirrohim


7 (Tujuh) Kelebihan / Keistimewaan Surat al-Fatihah

Paling Besar (A'zham)

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal r.a., katanya : Menyampaikan akan kami Yahya bin Said dari Syu'bah, yang menerima kabar ini dari Hubaib bin Abdirrahman, dari Hafizh bin `Ashim, dari Abu Said al-Ma'alli r.a., katanya : "Aku sedang shalat, lalu dipanggil oleh Rasulullah s.a.w., maka tak dapat aku menyahut. Sesudah aku selesai shalat, aku datangi beliau, Rasulullah berkata : Kenapa engkau tidak segera mendatangiku ? Aku menjawab : Karena aku dalam bershalat ya Rasulullah. Berkata Rasulullah : Bukankah Allah sudah berfirman : Hai orang-orang beriman, sahutilah seruan Allah dan Rasul bila menyeru kamu kepada apa yang menghidupkan kamu. Kemudian beliau berkata : Aku akan mengajarkan kepadamu sebesar-besar surah di dalam al-Qur'an sebelum engkau keluar dari masjid ini. Ketika Rasulullah akan keluar dari masjid, beliau memegang tanganku, lalu aku berkata : Ya Rasulullah, Engkau mengatakan mau mengajarkan kepadaku sebesar-besar surah di dalam al-Qur'an.
Berkata Rasulullah : Ya, ialah al-Hamdulillahi Rabbil "Aalamin (dan seterusnya), ialah 7 ayat yang berulang-ulang, dan itulah al-Qur'an al-`Azhim yang telah disampaikan kepadaku" Hadis yang seperti di atas inipun diriwayatkan oleh al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa'I, Ibnu Majah dan al-Waqidi dari berbagai-bagai sumber.

Tak Ada Samanya Dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al Qur'an

Diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas dalam al-Muwattha', dari al-`Ala' bin Abdirrahman bin Y'kub al-Haraqi, bahwa Abu Sa'id Mawla Ibnu `Amir bin Kuraiz mengabarkan kepada mereka, bahwa Rasulullah s.a.w. memanggil akan Ubay bin Ka'ab ketika dia dalam bershalat di dalam masjid. Sesudah selesai shalat, Ubay bin Ka'ab mendatangi Rasulullah, lalu Rasulullah memegang tangan Ubay, lalu bersama-sama keluar dari masjid dan berkata : Aku ingin engkau jangan keluar dari masjid ini sebelum mengetahui satu surah yang tak pernah diturunkan di dalam Taurat, tidak pula di dalam Injil dan tidak pula di dalam al-Qur'an yang dapat menyamainya. Berkata Ubay : Lalu aku perlambat jalanku, lalu berkata kepada Rasulullah : Surah apakah yang engkau janjikan tadi itu ya Rasulullah ? Lalu Rasulullah membaca "Alhamdulillahi Rabbil `Aalamin" dan seterusnya, dia berkata : "Inilah dianya surah itu yaitu 7 ayat yang berulang-ulang dan dialah al-Qur'an al-Azhim yang telah disampaikan kepadaku".
Diriwayatkan dari Ali bin Abu Talib r.a., bahwa Rasulullah s.a.w. berkata : "Siapa yang membaca Fatihatul-Kitab (al-Fatihah), maka seakan-akan dia telah membaca Taurat, Injil, Zabur dan al-Furqan (al-Qur'an)".

Hanya Kepada Muhammad S.A.W. Diturunkan

Diriwayatkan oleh Muslim dan an-Nasa'I dari hadis Abul Ahwash, Salam bin Salim dari `Ammar bin Zuraiq, dari Abdullah bin Isa bin Abdirrahman bin Abu Laila dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. katanya : "Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. duduk bersama Jibril, tiba-tiba Rasulullah mendengar suatu bunyi dari atas, lalu Jibril menoleh ke atas, kemudian lalu berkata : "Itu sebuah pintu sudah terbuka di langit, dan tak pernah pintu itu terbuka sebelum ini", dari pintu itu turun satu Malaikat, yang langsung menuju kepada Rasulullah, dan berkata : "Bergembiralah engkau (Muhammad) mendapat dua cahaya yang aku bawakan ini, yang tak pernah kedua cahaya ini diberikan kepada Nabi yang manapun sebelum engkau, kedua cahaya itu ialah Fatihatul-Kitab dan beberapa ayat di akhir Surah al-Baqarah, setiap hutuf engkau baca dari keduanya pasti engkau mendapatkannya".

Langsung Mendapat Jawaban Dari Allah

Siapa yang membaca Surah al-Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah. Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah r.a. katanya : "Kami berada di belakang Imam (bershalat), maka berkatalah Imam itu kepadaku : "Bacalah al-Fatihah dalam hatimu, karena aku telah mendengar Rasulullah s.a.w. mengatakan : Telah berkata Allah Azza-wa Jalla : Aku bagi shalat (di sini maksudnya ialah al-Fatihah) antaraKu dan hambaKu menjadi dua bahagian (maksudnya : seperdua untukKu dan seperdua lagi untuk hambaKu), dan bagi hambaKu apa yang mereka minta. Apabila hambaKu itu berkata : "Alhamdulillahi Rabbil `Aalamin", Allah menjawab : "HambaKu memujiKu" ; dan apabila hambaKu berkata : "Arrahmaanir Rahiim" , Allah menjawab : "HambaKu menyanjungKu" ; dan apabila hambaKu berkata : "Maaliki Yaumiddin", Allah menjawab : "HambaKu memuliakanKu", dan apabila hambaKu berkata "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin", Allah menjawab : "Ini seperdua untukKu dan seperdua untuk hambaKu, bagi hambaKu, apa yang ia minta; dan apabila hambaKu berkata", dan apabila hambaKu berkata "Ihdinashshiraathalmustaqiim, shiraathal ladzina an'amta `alaihim, ghairil maghdhuubi `alaihim waladh-dhaalliin", Allah menjawab : Ini semuanya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang ia minta".

Aman Dari Segala Bahaya

Diriwayatkan oleh al-Buzar dari Anas r.a. : Berkata Rasulullah s.a.w. : "Bila engkau baca al-Fatihah dan Qul Huwallahu Ahad maka amanlah engkau dari segala sesuatu, kecuali dari maut".

Langsung Dari Arazy

Diriwayatkan oleh al_hakim di dalam al-Mustadrak dari Ma'qal bin Yasaar r.a. : Telah berkata Rasulullah s.a.w : "Amalkanlah segala apa yang tersebut di dalam al-Qur'an, halalkanlah apa yang dihalalkannya, haramkanlah apa yang diharamkannya, dan patuhilah ia, jangan sekali-kali engkau inkari apa-apa yang tersebut di dalamnya, dan apa-apa yang kamu ragukan (maksudnya), kembalikanlah kepada Allah dan orang-orang yang mempunyai pengetahuan sesudah meninggal aku nanti, supaya diterangkannya kepada kamu, dan berimanlah kamu dengan Taurat, Injil dan Zabur, dan apa saja yang dibawa oleh para Nabi dari Tuhan mereka, dan akan memberi kelapangan kepadamu al-Qur'an dan segala keterangan yang tersebut di dalamnya, maka sesungguhnya al-Qur'an itu Pemberi Syafaat, sesuatu yang tak pandai bercakap tetapi membawa kebenaran, dan kepadaku diberikan Allah Surah al-Baqarah dari ZIKIR PERTAMA (Kitab-Kitab Suci yang diturunkan sebelum Musa a.s.) dan diberikan kepadaku surah yang berawalan Thaha, Thasin dan Hamim dari Papan-papan Musa (maksudnya : TAURAT), dan diberikan kepadaku Surah al-Fatihah langsung dari Arasy".

Sebagai Obat (Mentera)

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Said al-Khudri r.a. "Pada suatu hari kami bersama-sama dalam perjalanan, bermalam di satu dusun. Datang kepada kami seorang budak perempuan dan berkata : "Sesungguhnya kepala desa ini sakit dan tak seorangpun di antara kami yang dapat mengobatinya, adakah diantara tuan-tuan yang dapat mengobatinya ?" Salah seorang dari rombongan kami berdiri dan mengikuti budak tadi. Kami tidak mengira yang ia dapat menjadi dukun. Si sakit itu lalu dimenterainya dan sembuh. Kepadanya diberi hadiah 30 ekor kambing, dan kepada kami disuguhkan susu. Ketika ia kembali kami bertanya : "Apakah engkau membolehkan mentera, dan apakah engkau tukang mentera ?" Ia menjawab : "Tidak, saya bukan tukang mentera, tetapi aku hanya membacakan Ummul-Kitab (al-Fatihah)." Kami katakana : "Kejadian ini jangan dikabarkan kepada siapapun, sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah s.a.w. lebih dahulu". Sesudah kami sampai di kota Madinah, kami datangi
Rasulullah s.a.w. dan kami ceritakanlah kejadian itu. Rasulullah lalu berkata : "Siapa tahu bahwa surah itu (al-Fatihah) adalah mentera (obat) bagilah hadiah itu dan berikan saya sebahagian darinya".
Kejadian seperti inipun diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Hisyam. Di dalam beberapa riwayat dari Muslim diterangkan bahwa penyakit orang yang disembuhkan itu ialah karena sengatan binatang yang berbisa dan yang menyembuhkan itu adalah Abu Said al-Khudri sendiri.
Mengenai Surah al-Fatihah dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ada beberapa pendapat di dalam kalangan Ulama-ulama besar Islam. Pokok perbedaan pendapat itu berkisar pada hadis yang tersebut di atas ini dan beberapa ayat al-Qur'an yang tersebut di bawah ini :
"Hai manusia, sesungguhnya telah dating kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan penawar (obat) bagi (penyakit) yang ada di dalam dada, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" [Yunus : 57] ; "Dan Kami turunkan dari al-Qur'an sesuatu yang jadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan bagi orang-orang yang zhalim tetap bertambah merugi" [al-Isra' : 72] ; "Katakanlah, al-Qur'an itu sebagai petunjuk dan penawar (obat) bagi orang yang beriman" [Fusshilat : 44]

Karena ayat-ayat dan hadis yang tersebut di atas ini, semua ulama-ulama sepakat bahwa al-Qur'an itu dapat menjadi obat. Tetapi obat apa, mereka berlainan pendapat. Ada di antara mereka mengatakan sebagai obat dari penyakit-penyakit batin (rohani) saja, tidak dapat menjadi obat dari penyakit-penyakit jasmani (mengenai tubuh). Tetapi lain ulama mengatakan, menjadi obat bagi penyakit-penyakit rohani dan jasmani (kedua-duanya).
Di antara Ulama Besar dan modern yang berpendapat bahwa al-Qur'an dan khususnya al-Fatihah dapat mengobati jasmani disamping mengobati rohani, ialah Imam Ibnul Qayyim al-Jawzi. Berkata Ibnul Qayyim dalam kitabnya bernama Madarijus Salikin juz I halaman 52-58, diringkaskan sebagai berikut : Adapun al-Fatihah itu mengandung obat buat hati (rohani) aka tidaklah ada perlainan pendapat. Cacat-cacat atau penyakit yang menimpa kalbu berpokok pada dua perkara, ialah rusaknya ilmu dan rusaknya tujuan. Karena dua kerusakan ini, maka timbullah dua penyakit kalbu yang sangat berbahaya, yaitu adh-Dhalaal (kesesatan) dan al-Ghadhab (keangkara-murkaan). Kesesatan karena rusaknya pengetahuan, sedangkan keangkara-murkaan karena rusaknya tujuan hidup. Kedua penyakit inilah induknya segala penyakit kalbu. Maka hidayat yang bernama Shiraathal Mustaqiim (al-Qur'an) adalah obat dari penyakit pertama (kesesatan). Sebab itu hidayat ini harus selalu kita minta dan pelajari.
Sedang pengertian yang
terkandung dalam Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin adalah obat dari penyakit kedua (rusak tujuan atau kemurkaan).
Adapun al-Fatihah ini dapat pula menyembuhkan penyakit-penyakit tubuh atau badan, sudah jelas pula sebagai yang diterangkan oleh hadis shahih yang tersebut di atas ini. Para ahli tidak berselisih sedikitpun tentang keshahihan hadis yang tersebut dia atas ini. Dalam hadis itu dinyatakan dengan terang bahwa penyakit tersebut sudah sembuh hanya dengan membacakan Surah al-Fatihah, sehingga tak membutuhkan obat lainnya lagi. Pengalaman-pengalaman banyak orang dan undang-undang ketabibanpun akan membenarkannya. Banyak sekali penyakit-penyakit mengenai tubuh manusia yang dapat disembuhkan dengan doa-doa lebih-lebih dengan al-Fatihah yang mengandung banyak rahasia, kebenaran dan pengertian-pengertian yang sangat tinggi. Di dalamnya terkandung at-tauhid, penyerahan diri kepada Allah, sanjungan dan pujian terhadap Allah, di dalamnya terdapat nama-nama Allah yang baik, nama Allah yang dapat menghilangkan segala kejelekan dan dapat mendatangkan segala kebaikan (termasuk kesembuhan itu).

created ; by hamba Alloh

10.06.2009

7 Kunci Menuju Ketenangan Hati

Bismillahirohmanirrohim

7 Kunci menuju ketenangan hati.

1. Jangan tergantung pada orang lain. Tergantunglah pada diri sendiri dan bersikaplah mandiri.

2. Jangan berburuk sangka orang lain akan membicarakan/menghinamu.

3. Jangan selalu mengingat penyesalan di masa lalu.

4. Jangan menyimpan kemarahan, dendam, iri hati dan kebencian.

5. Jangan membiasakan sikap terburu buru. Maka dari itu Manage lah waktumu.

6. Jangan khawatir akan hari esok. Tuhan menjanjikan masa depan, dan harapan kita tidak akan pernah lenyap.

Cinta, hidup dan mati ada di tangan Tuhan.
Ia telah menuliskan takdir manusia jauh saat sebelum kita di lahirkan.
Ia tahu apa yg terbaik bagi kita, maka dari itu jangan pernah sesali apa yang terjadi meskipun terasa perih bagi kita.
Pada akhirnya setiap manusia akan di ciptakan untuk saling berpasang pasangan, maka dari itu jgn pernah kuatir akan cinta mu.

7. Ketuklah, Maka pintu akan terbuka.
Ingatlah pada Nya, maka Ia akan mengingatmu.
Berdoalah, maka keluh kesahmu akan didengarkan.

Tapi semua yg aku tulis di atas tak pernah aku lakukan,

aku terlalu muda untuk mengerti,

aku terlalu tua untuk peduli,

aku terlalu bodoh untuk menyadari .

created by : http://broken-2fun.blog.friendster.com

9.24.2009

Wasiat Rasulullah kepada Ali

Bismillahirohmanirrohim

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
[Ali 'Imran , ayat 144 ]


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Nb. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

(disadur dari : http://www.semuabisnis.com/articles/25/1/Airmata-Rasullulah-SAW/Page1.html)

Dosa yang lebih hebat dari Berzinah..

Bismillahirohmanirrohim

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya,
dan enggan (menolong dengan) barang berguna."
[
Al Maa´uun , ayat 1 sampai dengan 7]


Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musaberapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berewajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy) Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.

(disadur dari : http://www.semuabisnis.com/articles/28/1/Lebih-Hebat-dari-Berzina/Page1.html)

12 Barisan di Akhirat..

Bismillahirohmanirrohim

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
[Al Hasyr , Ayat 18]

Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba':18)"

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris."

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....


Barisan Pertama

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kedua

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Ketiga

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Keempat

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kelima

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keenam

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Ketujuh

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kedelapan

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kesembilan

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kesepuluh

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kesebelas

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Kedua Belas

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin...

(disadur dari http://www.semuabisnis.com/articles/21/1/12-Barisan-di-Akhirat/Page1.html)

8.06.2009

Hadist tentang Mengucapkan Salam

bismillah

Kitab Ucapan Salam

Pengendara sepatutnya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan kelompok yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada kelompok yang beranggota lebih banyak

  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Seorang pengendara hendaknya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada jamaah yang beranggota lebih banyak. (Shahih Muslim No.4019)

Di antara hak muslim terhadap muslim lain adalah menjawab salam

  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Ada lima kewajiban bagi seorang muslim terhadap saudaranya yang muslim; menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit dan mengiring jenazah. (Shahih Muslim No.4022)

Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka

  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Rasulullah saw. bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)

  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)

  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah saw. lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah saw. menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah saw. bersabda: Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)

Mengucapkan salam kepada anak kecil

  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Rasulullah saw. pernah melewati anak-anak lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka. (Shahih Muslim No.4031)


3.10.2009

sebuah pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeripaman Sam kembali ketanahair.
Sesampainya dirumah ia meminta kepada orangtuanya untuk mencari seorang Guru
Agama, Kyai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang yang dimaksud tersebut.

Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?

Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda: Anda yakin? Sedang Profesor dan banyakorang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan:

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya!

2. Apakah yang dinamakan takdir?

3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras. Pemuda sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?

Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit

Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda: Ya

Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda: Saya tidak bisa

Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak

Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak.

Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir.

Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakanuntuk menampar anda?

Pemuda: kulit.

Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: kulit.

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: sakit.

Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat
menyakitkan untuk syeitan.

powered by Hamba Allah

Siapakah diri ini?

“Tidak ada sesuatupun yang lebih dekat
kepadamu selain dirimu sendiri;
jika kau tidak memahami dirimu,
bagaimana kau bisa memahami orang lain?

Kau mungkin berkata, ‘aku memahami diriku’,
tetapi kau salah!

Satu-satunya yang kau ketahui tentang dirimu,
hanyalah penampilan fizikalmu.

Satu-satunya yang kau ketahui tentang ‘nafs’mu (jiwa),
adalah ketika kau lapar kau makan,
ketika kau marah kau membuat keributan,
dan ketika kau termakan bara nafsu, kau bercinta.

Semua binatang memiliki kesamaan dengan dirimu
dalam hal ini.

Kau harus mencari kebenaran di dalam dirimu..

.. Siapa dirimu?

Dari mana datangnya dirimu, dan kemana kau akan pergi?
Apa perananmu di dunia ini?
Kenapa kau diciptakan?
Di mana kebahagiaan sejatimu berada?

Jika kau ingin mengetahui tentang dirimu,
kau harus mengetahui bahwa kau diciptakan dari dua hal.

Pertama adalah tubuhmu dan penampilan luarmu (zahir)
yang dapat kau lihat dengan matamu.

Bahagian lainnya adalah jiwamu.

Jiwamu adalah bahagian yang tidak bisa kau lihat
tetapi bisa kau ketahui
dengan pengetahuanmu yang dalam.

Kebenaran akan eksistensimu ada di dalam jiwamu.
Hal lainnya hanyalah pengabdi bagi jiwamu.”

- Imam Al Ghazali

:: Dikutip dari buku Imam Al-Ghazali,
berjudul Kimiya’e Saadat : “The Alchemy of Happiness

keagunganMu

Ini adalah sebagian kecil Keagungan Allah yang dengan Ijin dan RidhoNya, q dapat mengabadikannya.
Q memakai Nokia 6680 pada waktu mengambil beberapa gambar-gambar ini...Alhamdulillah semua tampak jelas.





preambule..

Alhamdulillah blog yang aq dambakan udah selesai juga...^_^
Tujuan blog ini dibuat sebagai sarana sharing dan menjalin silahturahmi...
Meskipun simple,tapi q harap isinya ga' sesimpel coverny dan dapat bermanfaat bagi kaum Muslimin dan Muslimat..amin..amin..ya..robbal 'alamin..